Perkembangan dalam bidang teknologi informasi telah
terbukti menawarkan kemungkinan untuk mengembangkan suatu sistem akuntansi
manajemen yang fleksibel dan terintegrasi. Sistem informasi akuntansi manajemen
merupakan sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan
menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi
tujuan tertentu manajemen. Dengan adanya Sistem informasi akuntansi manajemen
dapat mempermudah dalam :
A.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perhitungan harga pokok jasa dan produk dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen
B.
Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam
perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan
C. Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan
pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan
mengetahui cara menggunakan informasi akuntansi manajemen yang dapat
membantu mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan
mengevaluasai kinerja. Jika dikaitkan antara tuntutan untuk memberikan
pelayanan berkualitas kepada pengguna sistem informasi akuntansi manajemen maka
keberadaan teknologi informasi mempunyai peranan penting dan strategis.
Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa implementasi teknologi informasi terbukti dapat meningkatkan
pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu
melalui akses pengguna individu ke sistem yang terintegrasi. Disamping itu,
dengan adanya teknologi informasi, sistem akuntansi manajemen dapat lebih
fleksibel merespon kebutuhan manajerial untuk aktivitas kalkulasi biaya
produksi yang lebih kompleks. Banyak perusahaan menemukan bahwa peningkatan
daya respon dari sistem akuntansi manajemen kontemporer memungkinkan mereka
merealisasikan penghematan biaya secara berarti melalui penghapusan sejumlah
besar laporan internal.
Dalam dekade terakhir ini telah terjadi pergerakan dan
perubahan yang sangat besar dalam lingkungan bisnis. Persaingan dalam berbagai
industri telah menjelma menjadi persaingan global. Kondisi persaingan yang
semakin tajam telah membawa pengaruh terhadap praktik akuntansi manajemen yang
inovatif dan relevan. Salah satu praktik tersebut adalah biaya berdasarkan
aktivitas (Activity Based Costing). Biaya berdasarkan aktivitas
meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya dengan menelusuri biaya berbagai
aktivitas, dan kemudian sampai pada produk atau pelanggan yang menggunakan berbagai
aktivitas tersebut. Dengan pendekatan biaya berdasarkan aktivitas akan
dihasilkan perhitungan harga pokok yang lebih akurat, karena metode ini dapat
mengidentifikasi secara teliti aktivitas – aktivitas yang dilakukan oleh
manusia, mesin dan peralatan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa.
Praktik biaya berdasarkan aktivitas berusaha mengatasi
kelemahan akuntansi biaya tradisional. Dalam metode tradisional pembebanan
biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung dapat dilakukan dengan cermat dan
mudah karena menggunakan pembebanan langsung. Tetapi untuk pembebanan biaya
overhead pada umumnya dibebankan dengan menggunakan dasar jam tenaga kerja
langsung. Pembebanan ini dianggap menimbulkan distorsi karena beberapa alasan,
pertama pada saat perusahaan menggunakan teknologi maju dengan memanfaatkan
komputer, maka tenaga kerja yang digunakan menjadi berkurang peranannya dalam
membentuk produk. Kedua, apabila jenis barang yang diproduksi beragam maka
setiap jenis barang akan memiliki karakteristik yang berbeda dalam tingkat
kesulitan, ukuran, jumlah penyetelan mesin yang tentunya akan menyerap biaya
overhead yang berbeda.
Jika dikaitkan dengan biaya berdasarkan aktivitas. Salah
satu teknologi yang secara nyata berpengaruh terhadap biaya berdasarkan
aktivitas adalah Sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Sebelum Sistem ERP,
tiap departemen dalam suatu organisasi memiliki sistem komputer dan database
mereka sendiri. Sistem tersebut tidak mampu untuk berkomunikasi satu dengan
yang lain atau memerlukan untuk menulis kembali data untuk membuatnya mampu
berkomunikasi antar sistem komputer.
Sebagai contoh keuangan perusahaan merupakan sistem yang
terpisah dengan sistem sumberdaya manusia. Sistem ERP adalah sebuah terminologi
yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi
sehari – hari dalam pengelolaan sumberdaya perusahaan. Dengan kata lain, sistem
ERP adalah informasi manajemen yang mengintegrasikan akuntansi keuangan,
akuntansi manajemen, akuntansi biaya, perencanaan produksi, manajemen material
penjualan dan distribusi, manajemen sumber daya manusia, manajemen kualitas,
dan pelayanan pelanggan dengan menggunakan relational database. Penggunaan
relational database memungkinkan area fungsional untuk berbagi informasi tanpa
harus memasukkan data atau duplikasi data dalam database. Sistem ERP dapat
secara signifikan meningkatkan ketersediaan dan keandalan informasi pemicu
biaya aktivitas (activity cost-driver information). ERP mampu melacak setiap
biaya ke setiap aktivitas dan kemudian ke masing – masing produk atau
jasa.
Sumber : http://blog.stie-mce.ac.id/muslichah/2011/04/13/teknologi-informasi-peluang-dan-tantangan-bagi-sistem-akuntansi-manajemen-kontemporer/
Download Link : http://www.ziddu.com/download/ 18672432/1115111023.doc.html
Download Link : http://www.ziddu.com/download/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar