Selasa, 06 Maret 2012

Resume Artikel "TEKNOLOGI INFORMASI DAN AKUNTANSI MANAJEMEN"

Perkembangan dalam bidang teknologi informasi telah terbukti menawarkan kemungkinan untuk mengembangkan suatu sistem akuntansi manajemen yang fleksibel dan terintegrasi. Sistem informasi akuntansi manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen. Dengan adanya Sistem informasi akuntansi manajemen dapat mempermudah dalam :
A.  Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perhitungan harga pokok jasa dan produk dan tujuan lain yang diinginkan manajemen
B.  Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan
C.  Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui cara menggunakan informasi akuntansi manajemen yang dapat membantu  mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasai kinerja. Jika dikaitkan antara tuntutan untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada pengguna sistem informasi akuntansi manajemen maka keberadaan teknologi informasi mempunyai peranan penting dan strategis.
Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan menunjukkan bahwa implementasi teknologi informasi terbukti dapat meningkatkan pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu melalui akses pengguna individu ke sistem yang terintegrasi. Disamping itu, dengan adanya teknologi informasi, sistem akuntansi manajemen dapat lebih fleksibel merespon kebutuhan manajerial untuk aktivitas kalkulasi biaya produksi yang lebih kompleks. Banyak perusahaan menemukan bahwa peningkatan daya respon dari sistem akuntansi manajemen kontemporer memungkinkan mereka merealisasikan penghematan biaya secara berarti melalui penghapusan sejumlah besar laporan  internal.
Dalam dekade terakhir ini telah terjadi pergerakan dan perubahan yang sangat besar dalam lingkungan bisnis. Persaingan dalam berbagai industri telah menjelma menjadi persaingan global. Kondisi persaingan yang semakin tajam telah membawa pengaruh terhadap praktik akuntansi manajemen yang inovatif dan relevan. Salah satu praktik tersebut adalah biaya berdasarkan aktivitas (Activity Based Costing).  Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan keakuratan pengalokasian biaya dengan menelusuri biaya berbagai aktivitas, dan kemudian sampai pada produk atau pelanggan yang menggunakan berbagai aktivitas tersebut. Dengan pendekatan biaya berdasarkan aktivitas akan dihasilkan perhitungan harga pokok yang lebih akurat, karena metode ini dapat mengidentifikasi secara teliti aktivitas – aktivitas yang dilakukan oleh manusia, mesin dan peralatan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa.
Praktik biaya berdasarkan aktivitas berusaha mengatasi kelemahan akuntansi biaya tradisional. Dalam metode tradisional pembebanan biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung dapat dilakukan dengan cermat dan mudah karena menggunakan pembebanan langsung. Tetapi untuk pembebanan biaya overhead pada umumnya dibebankan dengan menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung. Pembebanan ini dianggap menimbulkan distorsi karena beberapa alasan, pertama pada saat perusahaan menggunakan teknologi maju dengan memanfaatkan komputer, maka tenaga kerja yang digunakan menjadi berkurang peranannya dalam membentuk produk. Kedua, apabila jenis barang yang diproduksi beragam maka setiap jenis barang akan memiliki karakteristik yang berbeda dalam tingkat kesulitan, ukuran, jumlah penyetelan mesin yang tentunya akan menyerap biaya overhead yang berbeda.
Jika dikaitkan dengan biaya berdasarkan aktivitas. Salah satu teknologi yang secara nyata berpengaruh terhadap biaya berdasarkan aktivitas adalah Sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Sebelum Sistem ERP, tiap departemen dalam suatu organisasi memiliki sistem komputer dan database mereka sendiri. Sistem tersebut tidak mampu untuk berkomunikasi satu dengan yang lain atau memerlukan untuk menulis kembali data untuk membuatnya mampu berkomunikasi antar sistem komputer.
Sebagai contoh keuangan perusahaan merupakan sistem yang terpisah dengan sistem sumberdaya manusia. Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari – hari dalam pengelolaan sumberdaya perusahaan. Dengan kata lain, sistem ERP adalah informasi manajemen yang mengintegrasikan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi biaya, perencanaan produksi, manajemen material penjualan dan distribusi, manajemen sumber daya manusia, manajemen kualitas, dan pelayanan pelanggan dengan menggunakan relational database. Penggunaan relational database memungkinkan area fungsional untuk berbagi informasi tanpa harus memasukkan data atau duplikasi data dalam database. Sistem ERP dapat secara signifikan meningkatkan ketersediaan dan keandalan informasi pemicu biaya aktivitas (activity cost-driver information). ERP mampu melacak setiap biaya ke setiap aktivitas dan kemudian  ke masing – masing produk atau jasa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar